Kita sudah asing lagi dengan nama-nama bulan pada penanggalan masehi. Di dalam penanggalan masehi ada 12 bulan dalam setahun dan setiap bulannya memiliki nama-nama yang berbeda. Tapi pernahkah kita bertanya tentang darimana nama-nama bulan tersebut diambil? Faktanya nama-nama bulan tersebut ternyata di ambil dari nama-nama dewa dan dewi dari mitologi Yunani. Tidak mengherankan bukan? Karena memang Yunani merupakan negeri seribu dewa yang kemajuannya pada masa lampau tidak bisa diragukan lagi. Berikut ini ke-12 dewa dan dewi yang namanya dijadikan nama bulan pada penanggalan masehi:
Gambar oleh Kagaya
Januari: nama bulan pertama ini diadopsi dari nama janus, yaitu dewa romawi penjaga pintu gerbang. Dewa dengan dua wajah yang bertolak belakang. Satu wajah menatap ke depan, sedang lainnya menoleh ke belakang. Hal ini sebagai perlambang tatapan masa lalu dan pandangan ke masa datang. Janus yang kemudian menjadi januari adalah gambaran bulan mawas diri, yaitu sebagai pemisah tahun lalu dan tahun baru
Februari: berasal dari kalata latin februa. Suatu istilah untuk pesta penyucian yang diselenggarakan oleh bangasa romawo kuno pada tiap tanggap 15 februari. Bulan ini adalah bulan yang paling sedikit jumlah harinya, yaitu hari pada tahun biasa dan 29 hari pada tahun kabisat. Tahun kabisat datang 4 tahun sekali untuk mengimbangi kekurangan dan kelebihan akibat perhitungan hari dalam setahun yang tidak bulat, yaitu 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 46 detik.
Maret: semula maret adalah bulan pertama dalam kalender romawi. Namun, pada tahun 45 sm, julius caesar menambahkan bulan januari dan februari di depannya, sehingga maret menjadi bulan ketiga dalam penanggalan gregorian. Nama maret berasal dari nama dewa perang romawi, mars. Dewa mars sangat terkenal karena kegarangan dan keberaniannya yang tiada tara.
April: asal kata nama bulan keempat ini masih belum disepakati secara pasti. Sebagian mengatakan bahwa april berasal dari kata aphrodite, yang berarti dewi cinta. Agak mendekati kebenaran jika ditilik dari asal kata adalah aperire yang berarti membuka. Pikiran ini muncul karena orang yunani menyebut musim semi yang dimulai bulan april dengan istilah “pembukaan”.
Mei: kata mei diperkirakan diambil dari nama maia majesta, atau dewi musim semi. Musim semi disambut meriah dengan festival-festival oleh banyak rakyat eropa. Gadis tercantik dan pria tertampan dipilih untuk dinobatkan menjadi raja dan ratu yang akan memimpin tari-tarian dalam festival itu. Di inggris tradisi ini masih dilakukan tiap bulan mei, ratu disebut maid marian dan sang raja robin hood.
Juni: kata juni berasal dari dewi juno, istri dewa jupiter. Juno adalah dewi feminin yang melambangkan harkat kewanitaan yang membawa kebahagian keluarga. Bagi sementara kelangan, terutama masyarakat eropa, bulan juni dianggap bulan yang paling baik untuk melangsungkan perkimpoian. Mereka percaya bahwa kimpoi pada bulan juni akan membawa kebahagiaan bagi pasangan pengantin dan keturunannya.
Juli: bulan ketujuh ini pada mulanya bernama quintilis dan aslinya terletak pada urutan kelima. Tetapi ketika roma dikuasai oleh mark anthony nama bulan itu diubah menjadi juli, diambil dari nama julius caesar sebagai penghormatan kepada kaisar romawi yang terkenal itu. Tidak disebutkan apakah mark anthony juga memindahkan urutan bulan seperti tersebut diatas.
Agustus: bulan kedelapan ini juga berasal dari nama kaisar roma; agustus. Bahkan dia sendiri pula menempatkan namanya dalam kalender tersebut. Konon untuk kekuasaannya dia merubah jumlah hari, mengurangi jumlah pada bulan februari lalu menambahkannya pada bulan agustus. Itu sebabnya maka bulan februari menjadi bulan paling sedikit jumlah harinya.
September: september berasal dari kata septa, bahasa latin berarti tujuh. Pada mulanya bulan september memang berada pada urutan ketujuh pada kalender julian. Tapi pada abad kedelapan sebelum masehi, pembagian tahun dirubah dari 10 bulan menjadi 12 bulan, tanpa merubah namanya terlebih dahulu bulan september ditempatkan di urutan kesembilan dan berlaku sampai saat ini.
Oktober: nama bulan oktober berasal dari kata okto, bahasa latin yang berarti delapan, semula berada pada urutan kedelapan dan bergeser keurutan sepuluh mengikuti pergeseran perubahan bulan-bulan dalam satu tahun.
November: mengikuti urutan bilangan latin, november berasal dari kata novem yang berarti sembilan. Sebelum diadakan pembaharuan di jaman julius caesar, bulan november hanya mempunyai 29 hari, bukan 30 hari seperti yang dikenal sekarang.
Desember: baik pada zaman romawi kuno maupun pada masa modern sekarang ini, bulan desember merupakan bulan terakhir dari penanggalan setahun. Desember berasal dari kata decem yang berarti kesepuluh. Hal ini dikarenakan dahulunya bulan ini berada pada urutan ke-10 bukan pada urutan ke-12 pada saat sekarang.
Semoga informasi di atas menambah khazanah ilmu pengatahuan kita. Jika merasa artikel ini bermanfaat, bagikanlah kepada teman-teman kalian. Terima kasih sudah berkunjung.^.^
Sumber: wastrox.com
0 Response to "Asal Usul Nama Bulan Pada Penanggalan Masehi"
Posting Komentar